Setelah pemilu Amerika Serikat berakhir, banyak orang mengeluh di media sosial mengenai terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Sebagian kecil masyarakat AS turun ke jalan dan melakukan protes kecil-kecilan. Namun anehnya, ada juga beberapa warga US yang berusaha menunjukkan kemarahan mereka atas terpilihnya Trump dengan cara membakar sepatu New Balance mereka.
Alasannya: juru bicara New Balance, Matt LeBretton mengatakan terpilihnyaDonald Trump sebagai presiden AS merupakan "langkah yang benar." Tak lama setelah itu, New Balance mengklarifikasi bahwa mereka mendukung Trump karena dia menentang Kemitraan Trans-Pasifik yang dianggap memiliki efek negatif terhadap industri AS. New Balance tidak mendukung pernyataan-pernyataan berbau rasisme penuh kebencian yang kerap dilontarkan Trump.
Sayangnya, semua sudah terlambat. Seorang kaum rasis neo-Nazi yang tidak menyimak pernyataan lanjutan New Balance bergegas mengikrarkan New Balance sebagai "sepatu resmi warga kulit putih". Andrew Anglin, pendiri The Daily Stormer—sebuah publikasi online mendukung isu supremasi kulit putih—mendorong para pembacanya untuk membeli sepatu New Balance guna mendukung industri manufaktur US, supremasi kulit putih, dan "revolusi Trump".